Friday, March 30, 2018

Pengalaman Mengatasi Busuk Akar Aglaonema

Pengalaman Mengatasi Busuk Akar Aglaonema

Dalam beberapa kasus di jumpai  masalah busuk akar pada bunga aglaonema, penyakit busuk akar sangat sulit untuk di pantau karena kondisi fisik pada daun dan batang atas tidak menunjukan aglaonema sedang terserang penyakit busuk akar, pada kasus yang pernah kami alami penyakit ini mulai menampakan tanda - tanda aglaonema sedang terserang penyakit jika batang bawah dan akar telah mengalami kerusakan di atas 60 %. Namun kondisi demikian tidak berarti aglaoneme tidak terselematkan, ada beberapa cara untuk menyelamatkan aglaonema dengan kondisi demikian.

Tanda - Tanda Aglaonema Terserang Busuk Akar

1. Batang tanaman terlihat tidak kokoh atau mudah goyah saat di terpa angin
2. Daun mulai dari pangkal bawah mulai menguning dan rontok
3. Daun pada batang atas akan layu pada siang hari dan segar kembali pada malam hari

Cara Mengatasi Busuk Akar Pada Aglaonema

1. Cabut aglaonema dari pot secara perlahan, proses ini di usahakan tidak merusak akar dan batang bawah yang masih sehat.
2. Bersihkan akar dan batang bawah dari tanah yang masih menempel
3. Buang akar dan batang bawah yang busuk
4. Periksa dengan seksama apakah proses pembersihan akar dan batang busuk sudah benar, sehingga sudah tidak ada lagi akar dan batang yang busuk tertinggal
5. Olesi akar dan batang yang baru di bersihkan dari yang busuk dengan fungisida dab bakterisida.
6. Ganti media tanam di pot lama dengan media tanam baru, kemudian tanam kembali aglaonema tersebut
7. Usahakan pada pot baru, fungsi resapan air pada media tanam baik sehingga air siraman tidak menggenagi media tanam.

Pada kondisi demikian aglaonema harus mendapat perhatian khusus, perakaran aglaonema belum bisa maksimal menjalankan fungsinya, jaga kelembapan media tanam dan hindarkan dari sinar matahari langsung, berikan tambahan unsur hara tanaman melalui daun dengan cara penyemprotan daun setiap 5 - 7 hari sekali dengan dosis sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan pupuk daun.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Monday, March 26, 2018

Bagaimana Caranya Memunculkan Warna Merah Pada Daun Bunga Aglaonema ?

Bagaimana Caranya Memunculkan Warna Merah Pada Daun Bunga Aglaonema ?

Di kutip dari berbagai sumber. Anthocyanin, konon adalah pigment yang berperan pada warna (termasuk ungu, merah). Salah satu yang merangsang pembentukan anthocyanin, adalah naluri (kalau boleh disebut naluri) tanaman untuk mempertahankan diri, dimana anthocyanin berfungsi untuk menyerap sinar ultraviolet yang melindungi sel-sel tanaman dari kerusakan akibat ter expose sinar terik matahari (dalam hal ini UV). Itu juga yang menyebabkan warna daun pada musim tertentu di daerah subtropis (spring) menjadi merah menyala.. karena perubahan cuaca dan perubahan panjang gelombang sinar matahai merangsang tanaman membentuk anthocyanin di daun untuk mempertahankan diri dari kerusakan. Hal yang sama terjadi pada beberapa pucuk/daun muda tanaman tertentu yang secara alami mengandung banyak anthocyanin (misalnya pucuk bunga ros), karena kondisi pucuk yang masih lemah perlu pertahanan diri dengan kandungan anthocyanin yang cukup tinggi.
 

Menurut literatur ada beberapa faktor yang mempengaruhi meningkatnya kadar anthocyanin dalam daun tanaman, antara lain adalah penyiraran sinar warna biru sampai sinar kasat mata gelombang rendah ultra violet (UV), pH yang cenderung agak asam (pH agak rendah), stress pada tanaman misalnya akibat transplanting shock, sakit, dll, juga pemberian nutrisi nitrogen dalam bentuk amonium (misalnya amonium sulfat), kondisi defisiensi hara, dan pemberian unsur hara mikro. Kondisi stress pada tanaman dan pemberian nutrisi terbatas sudah kemungkinan bisa memicu naiknya kandungan  anthocyanin pada daun.
Ada baiknya lakukan penyiram rutin dan penjemuran temporary/sementara waktu untuk merangsang kondisi tersebut, selamat mencoba semoga sukses.

Aglaonema Red of Sumatera

Aglaonema Red of Sumatera

Aglaonema red sumatera atau juga di sebut pride of sumatera sangat mempesona, warna merah, pink dan hijaunya sungguh indah di pandang, aglaonema yang satu ini sempat sangat fenomenal pada masanya, menurutku sampai saat inipun red of sumatera masih aglaonema yang sangat luar biasa. Tidak pernah ada kata bosen saat setiap kali melihatnya. 
Dikutip dari ornamentalplaninfo.blogspot.co.id Lahirnya pride of sumatera menandakan babak baru dalam dunia aglaonema hibrida. Istilah aglaonema hibrida untuk membedakan dengan aglaonema spesies yang jumlahnya mencapai 30 jenis. Pride of sumatera sebetulnya bukan aglaonema hibrida pertama yang dilahirkan dari persilangan. Pada periode 1980-an, yang banyak dihasilkan adalah yang tipe daun hijau. 

Misalnya ada ciput, sanola, aloet, dan golden fantasi. Dari Thailand ada sitiporn. Sosok pride yang khas, merah kehijauan dengan punggung merah tua menyebabkan popularitas pride of sumatera langsung meroket. Ia melebihi donna carmen yang juga dihasilkan oleh Greg Hambali.Kehadirannya pada 1985 sangat menggemparkan, sehingga jejaknya kemudian diikuti penyilang Thailand. Maka lahirlah butterfly, lady valentine, dud unyamanee, dan red bangkok. Semua berdaun merah mengekor pride of sumatera. Seperti terselip di balik namanya, aglaonema berdaun merah menyala itu menjadi kebanggaan, bukan cuma Sumatera, tetapi juga bagi Indonesia.

Pewaris warna merah adalah induk jantan Aglaonema rotundum. Greg Hambali memperolehnya dari Aryono, eksportir tanaman hias di Jakarta. Rotundum yang asli Sumatera bagian utara seperti Bukitlawang dan Aceh berdaun hijau tua. Warna merah darah hanya di permukaan bawah daun. Spesies yang sama sebetulnya ada di tangan penangkar Thailand sejak 1980. Nurseri Aditya milik Aryono—rutin mengirimkan Aglaonema rotundum ke Bangkok. Tak lama berselang Greg juga mendapat 2 Aglaonema commutatum setinggi 20 cm dari Fajar Martha. Fajar pada 1983 dikenal sebagi penyilang lili. Ia membeli beberapa biji A commutatum dari Dowseeds di Singapura. Produsen benih itu mengumpulkan biji sri rejeki dari Mindanao dan Luzon—keduanya di Filipina selatan. Aglaonema commutatum sebetulnya juga terdapat di Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. 

Sayang, tangkai Aglaonema commutatum domestik terlampau panjang dan corak daun samar-samar menghilang. Merah muda yang semula menghiasi tangkai memudar. Kemolekan Aglaonema commutatum milik kita terkikis. Sudah begitu anakannya berkurang. Ini bukan fitnah! Jeleknya performa itu akibat pergaulan bebas dengan Aglaonema simplex yang berdaun hijau polos dan enggan beranak. Lalat menjadi mak comblang perkawinan mereka. Padahal bunga aglaonema harum karena mengandung amil asetat.

Nasib Aglaonema commutatum di Filipina lebih baik karena populasi A simplex tak begitu dominan. Mereka masih mampu menjaga diri untuk tidak terlampau intim sehingga pergaulan bebas pun terhindari. Setelah kedua indukan Aglaonema rotundum dan A. commutatum—di tangan, ahli Botani itu menjodohkan mereka. “Kalau disilang mestinya hasilnya bagus,” kata pria kelahiran Sukabumi 19 Februari 1949 sebelum melakukan persilangan. Greg terdorong untuk menyilangkan lantaran tanaman hias itu disenangi orang karena “tahan banting”.

Ia tahan di ruangan berpendingin, cahaya redup, dan kelembapan rendah. Ketimbang dieffenbachia, misalnya, yang sama-sama anggota famili Araceae, aglaonema jauh lebih unggul. Getah dieffenbachia gatal dan anakannya tak sebanyak aglaonema. Populasi anakan jelas menentukan harga jual. Selain itu dieffenbachia bukan asli Indonesia, tetapi imigran asal Amerika selatan. Padahal untuk persilangan, dibutuhkan indukan dalam jumlah banyak. Karena dieffenbachia dari negeri seberang maka relatif sulit untuk memperolehnya. dalam jumlah masal.

Pada penghujung 1982 mulailah Gregori menyilangkan Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum. Masing-masing sebagai induk jantan dan betina. Inilah pengalaman pertamanya dalam menyilang aglaonema. Greg sebelumnya lebih intens menjadi penghulu caladium dan alocasia yang masih sekerabat dengan aglaonema. Mereka bertiga sama-sama anggota famili talas-talasan alias Araceae. Hasil silangan antara Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum, diberi nama precusor. Sosoknya menarik, sayang masih warna hijau. Karena itulah Greg kemudian menyialang balik dengan 2 induk berbeda. Pertama, kembali dijodohkan dengan sang ayah, Aglaonema rotundum dan menghasilkan tanaman berdaun merah menyala. Dialah pride of sumatera yang langsung mencuat dan menjadi ikon aglaonema lain sampai sekarang.

Lalu, Greg juga mendaulat Aglaonema brevispathum untuk menjadi induk jantan. Persilangan ini menghasilkan donna carmen yang tak kalah sohor. Jadi, boleh dibilang antara pride of sumatera dan dona carmen masih sepupuan. Dona carmen lalu dititipkan pada nurseri Robby & Kerst di Bogor pada 1988.

Saturday, March 17, 2018

Aglaonema Red Khocin

Aglaonema Red Khocin

Umumnya tanaman ini berdaun lebar dan memiliki bermacam-macam warna yang menarik sehingga populer dijadikan sebagai tanaman hias daun. 

Tanaman aglaonema red cochin merupakan salah satu jenis aglaonema cochin dengan daun berwarna  merah dari jenis cochin pada umumnya. 

Media Tanam

Campuran media tanam yang baik dengan perbandingan 1:1:1
- Sekam/arang sekam         
- Kompos/pupuk kandang
- Tanah

Pencahayaan

Usahakan jangan terkena sinar cahaya matahari langsung karena akan merusak keindahan dari daun, pencahayaan yang baik adalah 40 %.

Suhu dan Kelembapan

Suhu yang baik antara 26 - 32 derajat, dan tingkat kelembapan antara 20% - 40%

Pupuk

- NPK dengan kadar N lebih tinggi, waktu pemupukan 1 bulan sekali
- Pupuk kandang
- Pupuk cair    

Penyiraman

Tingkat penyiraman sedang, cukup 1 hari 1 kali







Friday, March 16, 2018

Aglaonema Lipstic ( Siam Aurora )

Aglaonema Lipstic ( Siam Aurora )

Di namai Aglaonema Lipstic karena pada posisi pinggiran daunnya berwarna merah menyala seperti bibir yang diberi lipstick. Ciri khas aglaonema ini selain pinggirannya berwarna merah menyala, juga tangkai daunnya berwarna pink dan daunnya didominasi hijau gelap. 

Bentuk daunnya agak gelap. Kelebihan Aglaonema Lipstic terletak pada bentuk daunnya yang kompak dan tangkai pendek sehingga biasanya ditanam sebagai single potplant. Aglaonema ini direlease tahun 2005.

Tanaman ini mempunyai nama ilmiah Aglaonema sp. Tanaman Aglaonema lipstic atau aglaonema siam aurora, ini sangat cocok dijadikan sebagai tanaman hias indoor.


Media Tanam

Campuran media tanam dengan perbandingan 1:1:1
- Sekam/arang sekam         
- Kompos/pupuk kandang
- Tanah

Pencahayaan

Usahakan jangan terkena sinar cahaya matahari langsung karena akan merusak keindahan dari daun, pencahayaan yang baik adalah 40 %.

Suhu dan Kelembapan

Suhu yang baik antara 26 - 32 derajat, dan tingkat kelembapan antara 20% - 40%

Pupuk

- NPK dengan kadar N lebih tinggi, waktu pemupukan 1 bulan sekali
- Pupuk kandang
- Pupuk cair    

Penyiraman

Tingkat penyiraman sedang, cukup 1 hari 1 kali